Jumat, 07 Januari 2011

CAGAR ALAM PULAU POMBO - PART 1

*Keadaan alam Pulau Pombo dan perairan laut sekitarnya yang mempunyai kekhasan flora dan fauna beserta ekosistemnya yang perlu dilindungi dan perkembangannya yang berlangsung secara alami telah ditetapkan sebagai kawasan konservasi sumber daya alam dengan kategori kawasan suaka alam.
Penetapan kawasan suaka alam Pulau Pombo dengan status Cagar Alam/Taman Laut dilakukan melalui SK. Menteri Pertanian Nomor : 327/Kpts/Um/7/1973 tanggal 25 Juli 1973 dengan luas 1.000 ha, termasuk datan,ar terumbu karang (coral reef) dan lagun.


Sebagai Cagar Alam/Taman Laut, maka kegiatan pemanfaatan sumber daya alam Pulau Pombo yang dapat dilakukan adalah dengan titik berat untuk kepentingan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, pendidikan dan kegiatan lainnya yang menunjang budidaya (UU No. 5 Tahun 1990, Pasal 17.1).
Pulau Pombo sebagai salah satu kawasan konservasi sumber daya laut yang penting dan berpotensi tinggi di Propinsi Maluku perlu dikembangkan menjadi asset Nasional yang dapat mendorong percepatan tercapainya sasaran Pembangunan Nasional pada umumnya dan Propinsi Maluku pada khususnya.
Secara geografis Pulau Pombo ini terletak di antara Pulau Ambon dan Pulau Haruku dengan koordinat 128°22'09" BT dan 3°31'35" LS. Sedangkan secara administratrif pemerintahan kawasan ini termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Salahhutu, Kabupaten Maluku Tengah.
Topografi lapangan kawasan konservasi ini pada umumnya datar dengan ketinggian rata-rata 0-4 m di atas permukaan laut.
Keadaan pantainya merupakan sebuah atol atau circular reef yang melingkari sebuah lagun dan tidak mengurung pulau.
Kejernihan air laut di lagun memungkinkan tembus pandang ke dasar laut yang berupa taman laut yang indah. Pada waktu surut, daratan karang yang sangat indah ini muncul di permukaan laut.



Cagar Alam/Taman Laut Pulau Pombo memiliki pemandangan laut berupa batu-batu karang yang sangat indah yang tersusun rapi sangat alamiah, dipadukan dengan kehidupan sebagai jenis ikan hias, zoo-plankton dan kerang-kerangan.
Kawasan konservasi ini juga merupakan tempat singgah dan bersarang salah satu jenis burung khas/endemik Maluku yaitu burung Pombo (Ducula bicolor) dan berbagai jenis burung lainnya.
Kondisi fisik perairan Pulau Pombo (arus berputar/up-welling dan ketersediaan makanan) memungkinkan tersedianya sumber daya perikanan yang berpotensi tinggi. Potensi perikanan utama di kawasan konservasi ini adalah ikan puri (Stolephorus sp.), momar (Decapterus sp.), komu (Auxis thzard), lema (Rastreliger kanagurta), jenis-jenis lolasi (caesionidae) serta moluska seperti kima (Tridacnidae), bia jalang (Strombus luhuanus), lola (Trochus niloticus), bia kambing (Lambis sp.), bia gengge (Nautilus pompilius), japing-japing (Pinctada margaritifera) dan jenis lain dari Cypreanidae, Strombidae, dan Connidae. Dari jenis-jenis moluska tersebut ada beberapa jenis yang langka atau sudah dilindungi berdasarkan SK. Menhut No. 12/Kpts-II/1987 seperti kima (Tridacnidae), lola (Trochus niloticus), bia gengge (Nautilus pompilius) dan triton trompet (Charonnia tritonis).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar